Metodologi 5S, yang berasal dari Toyota pada tahun 1960an, merupakan pendekatan sistematis dalam mengatur, merapikan, dan membersihkan tempat kerja. Meskipun secara konsep sederhana, penerapannya yang konsisten memberikan keuntungan yang signifikan dalam hal produktivitas, keselamatan, dan moral. Meskipun sering diabaikan dibandingkan dengan alat Lean Construction lainnya, 5S merupakan dasar untuk menghilangkan pemborosan, mendorong kerja sama tim, dan menyiapkan landasan untuk inisiatif Lean yang lebih luas.
Panduan ini merinci setiap tahapan 5S, memberikan langkah-langkah yang dapat ditindaklanjuti agar penerapannya berhasil.
1. SEIRI (Sort) : Menghilangkan Yang Tidak Perlu
Seiri berfokus pada menghilangkan barang-barang yang tidak lagi diperlukan dari tempat kerja. Prinsip ini selaras dengan filosofi “Just-In-Time” (JIT) Toyota: hanya menyediakan apa yang dibutuhkan, dalam jumlah yang tepat, dan pada saat dibutuhkan.
Penerapan: Gunakan kampanye “tanda merah” untuk mengidentifikasi item yang mungkin tidak diperlukan. Ajukan tiga pertanyaan ini:
- Apakah item ini diperlukan?
- Apakah kita memerlukan jumlah ini?
- Apakah itu miliknya di sini?
Tindakan:
- Tempatkan item yang diberi tag di area penyimpanan untuk ditinjau.
- Buang atau pindahkan barang-barang yang tidak diperlukan.
- Kembalikan barang-barang penting ke tempatnya yang semestinya.
2. SEITON (Diatur Secara Berurutan): Tempat Segala Sesuatu
Seiton memastikan bahwa semua barang yang diperlukan mudah diakses dan diatur. Konsep inti: tempat untuk segala sesuatu, dan segala sesuatu pada tempatnya.
Implementasi: Ikuti langkah-langkah berikut:
- Tentukan lokasi yang sesuai: Pertimbangkan alur kerja dan frekuensi penggunaan.
- Identifikasi lokasi dengan jelas: Gunakan label, tanda, atau papan bayangan.
- Kuantifikasi kebutuhan: Pastikan jumlah yang tepat untuk setiap item tersedia.
3. SEISO (Bersinar) : Menjaga Kebersihan
Seiso menekankan menjaga area kerja tetap bersih dan aman. Ini bukan hanya soal estetika; ini tentang mencegah cacat, meningkatkan moral, dan mendorong lingkungan kerja yang sehat.
Implementasi:
- Tentukan cakupan pembersihan: Identifikasi area dan tugas.
- Menetapkan tanggung jawab: Bagilah tempat kerja menjadi “zona kebersihan”.
- Tetapkan metode: Tentukan apa, di mana, siapa, kapan, dan bagaimana.
- Atur alat: Simpan perlengkapan pembersih agar mudah diakses.
- Pemeriksaan sistematis: Lakukan pemeriksaan pembersihan rutin.
4. SEIKETSU (Standarisasi): Membangun Konsistensi
Seiketsu bukanlah sebuah aktivitas melainkan sebuah keadaan: penerapan 3S pertama yang berkelanjutan. Hal ini memerlukan penetapan prosedur untuk menjaga ketertiban.
Implementasi:
- Menetapkan kepemilikan: Menunjuk individu yang bertanggung jawab untuk menjaga standar.
- Integrasikan pemeliharaan harian: Jadikan 5S sebagai bagian rutin dalam hari kerja.
- Audit rutin: Memantau kepatuhan dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
Visual 5S: Gunakan petunjuk visual untuk membedakan antara kondisi normal dan tidak normal secara sekilas.
Tindakan Pencegahan: Atasi masalah yang berulang hingga ke akarnya:
- Mengapa barang-barang yang tidak perlu menumpuk?
- Mengapa alat tidak dikembalikan ke tempatnya?
*Mengapa lantai menjadi kotor berulang kali?
5. SHITSUKE (Sustain): Mengubah Kebiasaan Menjadi Kenyataan
Shitsuke mengubah 5S menjadi kebiasaan mandiri. Hal ini memerlukan penguatan dan komitmen berkelanjutan.
Implementasi:
- Pelatihan: Mendidik karyawan tentang prinsip 5S.
- Kerja tim: Bangun tim implementasi yang berdedikasi.
- Penjadwalan: Alokasikan waktu untuk aktivitas 5S.
- Sumber daya: Sediakan alat dan bahan yang diperlukan.
- Dukungan kepemimpinan: Komitmen yang terjamin dari manajer dan direktur.
- Kreativitas karyawan: Mendorong ide dan mengalokasikan sumber daya untuk perbaikan.
- Hadiah: Kenali dan hargai upaya 5S.
Tips Penerapan Utama:
- Mulai dari yang kecil: Pilih area yang mudah untuk kesuksesan awal.
- Ukur dan audit: Lacak kemajuan dan identifikasi area yang perlu ditingkatkan.
- Partisipasi kepemimpinan: Libatkan manajer dalam pelatihan untuk menunjukkan komitmen.
- Tes 30 detik: Verifikasi bahwa item, alat, atau dokumen apa pun dapat ditemukan dalam waktu kurang dari 30 detik.
- Solusi berbiaya rendah: Banyak peningkatan 5S yang efektif memerlukan investasi minimal.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, organisasi dapat menciptakan tempat kerja yang efisien, aman, dan produktif
